Category Archives: shiddieq

Undangan Pernikahan ^^

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Oleh-Oleh Perjalanan Malam Bandung-Surabaya!

Senin pagi kemarin, mendadak Saya diminta ke Surabaya. Dan setelah tanya sana-sini, akhirnya saya memutuskan naik Kereta Api Turangga, berangkat jam 19..0 dari Stasiun Bandung. Perjalanan di kereta sepanjang malam, dan Pukul 07.40 pagi esoknya, sudah tiba di Surabaya.

tiket keretanya nih 😀

Nah, di postingan kali ini, saya merangkum beberapa hal yang bisa dijadikan pelajaran dari perjalanan kemarin. Saya membagi menjadi dua bagian besar. Pertama, 10 hal yang sebaiknya Anda lakukan jika melakukan perjalanan malam hari dari Bandung menuju Surabaya dengan menggunakan jasa kereta api. Dan kedua, 10 hal yang jangan anda lakukan! Selamat membaca :mrgreen:

10 hal yang sebaiknya Anda lakukan :

  1. Sebaiknya pesanlah tiket dari jauh-jauh hari. Tiket kereta api bisa dipesan dari 30 hari sebelum hari keberangkatan. Hal ini wajib hukumnya terutama jika Anda hendak melakukan perjalanan bertepatan dengan awal liburan sekolah.
  2. Kalau kehabisan tiket, sebaiknya datangilah kepala stasiun, pasang tampang memelas, buat alasan yang masuk di akal, misalnya Anda seorang pegawai PLN yang harus segera berangkat untuk perbaikan instalasi, atau alasan dinas lainnya. Biasanya, pihak stasiun menyisakan beberapa tiket untuk kasus darurat.
  3. Kalau cara di atas gagal, sebaiknya berdiri saja di depan loket penjualan tiket, pasang tampang bingung, nanti ada orang yang bakal nyamperin ada, dan bertanya, “butuh tiket kemana Pak?”. Si orang ini biasanya bekerja sama dengan pihak stasiun. Biasanya pasti dapat deh tiket walaupun mendadak, tapi ya harganya lebih mahal sekitar 50-80ribu kalau di masa liburan. Slogan mereka : Calo, menyelesaikan masalah tanpa masalah!
  4. Sebaiknya  hindari tempat duduk diujung gerbong, karena di bagian belakang dan depan gerbong adalah smoking area. Anda akan terganggu setiap pintu membuka-menutup.
  5. Buat yang pelupa sebaiknya datanglah 45 menit sebelum keberangkatan. Karena biasanya, setelah samapi di stasiun Anda baru ingat ada barang yang ketinggalah, dan 45 menit sepertinya cukup untuk mengambil barang tersebut.
  6. Selama perjalanan, sebaiknya menggunakan baju yang memiliki saku. Untuk mudah menyimpan barang-barang seperti tiket, handphone, atau lainnya.
  7. Sebaiknya gunakan kaos kaki dan sepatu dari pada sandal agar tidak kedinginan jika melakukan perjalanan dengan kereta malam.
  8. Sebaiknya beli bekal makanan dan minuman serta cemilan. Karena makanan, minuman, cemilan yang dijual pihak kereta api, kurang enak dan lumayan mahal!
  9. Kalau bawa makanan atau cemilan, sebaiknya usahakan bawa lebih. Ga mungkin donk Anda makan, teman sebelah nonton doank?
  10. Sebaiknya bawa penutup mata untuk tidur, karena lampu sepanjang koridor gerbong tetap menyala sepanjang jalan.


10 hal yang jangan Anda lakukan!

  1. Jangan Anda berharap ada dokter gigi di dalam gerbong kereta :hammer:! Jadi kalau kebetulan sedang sakit gigi, ke dokter dulu sebelum melakukan perjalanan jauh.
  2. Jangan bela-belain bawa laptop full battery dan modem GSM untuk berharap bisa streaming live pertandingan piala dunia! Sinyalnya jelek dan ajeb2…
  3. Jangan nanya ke pegawai kereta apinya, “Mba, itu tv nya bisa nyiarin piala dunia ga??” Ntar Mba-nya kesel, karena sudah jelas-jelas televisi yang ada di setiap gerbong hanya memutar koleksi film/iklan/video klip yang dimiliki KAtv(Kereta Api Televisi), dan mereka ga memiliki antena yang bisa mobile.
  4. Jangan gangguin anak kecil yang sedang bermain-main. Terutama kalau ada ibunya disekitar mereka! (Kalau ga ada mah, ga pa-pa :mrgreen:)
  5. Ketika orang-orang segerbong mengembalikan selimut ketika kereta akan tiba ditujuan mereka (Madiun), yaitus ekitar jam 4 atau 5 pagi, Anda jangan ikut-ikutan mengembalikan! Sekali lagi, JANGAN! Karena Surabaya masih jauh. Dan bisa kedinginan selama 3 jam kedepan!
  6. Jangan tidur lagi setelah melewati Madiun, bisa melihat pijar sunrise di bagian jendela kiri kereta ^_^
  7. Walaupun sunrise nya keren, tapi usahakan jangan bilang ke petugas kereta, “Mba, bisa berhenti sebentar ga? Saya mau moto.. mumpung bawa DSLR…” Ntar kalau ditanyain, Mba-nya makin kesel!
  8. Jangan iseng-iseng turun kalau kereta api transit di beberapa stasiun. Susah ngejarnya kalo tiba-tiba berangkat 😦
  9. Jangan menggunakan jasa taksi stasiun sesampainya di Surabaya, baunya ga enak, pelayanannya kurang, dan khawatir dibawa muter-muter kalau ga tau jalan. Jadi, dari pintu keluar peron, belok ke kanan sampai mentok, belok ke kiri kea rah pintu keluar, Anda akan menemui banyak taxi blue bird berjejer disana.
  10. Jangan bilang ‘haturnuhun’ ke pegawai kereta api atau ke sopir taxi yang mengantar Anda! Kan sudah di Surabaya ceritanya…

Well, selamat datang di Surabaya ^______^

Dominance = Kompetitif!!!

Beberapa minggu yang lalu, saya menyelenggarakan sebuah training bertemakan Self Development dan Human Interaction kepada para volunteers Yayasan Satu Untuk Jabar. Nah, iseng saya mengisi sebuah kuisioner yang dibawakan oleh lembaga training pengisi materi pada acara tersebut. Kuisioner ini bertujuan untuk mencari tahu profil kepribadian seseorang. Melihat sekilas sepertinya hampir sama dengan kuisioner yang dulu sekali pernah saya isi ketika membaca buku Personality Plus, hanya saja disajikan dengan bahasa yang sedikit berbeda.

Hasil dari kuisioner ini akan menyimpulkan apakah kita memiliki karakter dominance(kompetitif), influence(persuasif), steadiness(loyal), conscientinousness(perfeksionis) mutlak. Atau bisa juga perpaduan dari beberapa karakter diatas. Hasil kuisioner  (yang saya isi sendiri) menunjukkan nilai dominance 15, influence 13, steadiness 7, conscientinousness 5. Nah, jadi kalau subjektif menurut saya pribadi, karakter saya adalah perpaduan dari DOMINANCE dan INFLUENCE.

Tetapi, dua teman saya di Satu Untuk Jabar, mencoba mengisi kuisioner tersebut menurut sudut pandang mereka! Dan hasilnya menunjukkan nilai dominance 28, influence 5, steadiness 3, dan conscientinousness 4!!! Waw, ternyata penilaian saya terhadap diri sendiri jauh berbeda dengan penilaian orang lain terhadap saya! Tetapi setidak-tidaknya, keduanya menunjukkan bahwa karakter saya adalah DOMINANCE!

Seperti apakah orang berkarakter dominance itu?? Teorinya mengatakan, orang yang berkararkter seperti ini bersifat ambisius, ber-ego tinggi, suka mengambil resiko, efisien, menenkankan/berorientasi pada hasil, tidak sabar, menginginkan perubahan, melakukan banyak hal sekaligus, bereaksi terhadap konforntasi langsung, suka akan kemenangan!!! *waw… si saya banget ini mah…*

Kemudian karakter dominance dalam sebuah tim atau ketika bekerjasama dengan orang lain adalah seorang pemimpin, hebat dalam mengatasi kritis, pengingat bagi orang lain agar berjalan sesuai rencana, konsentrasi pada goal, suka akan persaingan, selalu melihat ke ‘depan’, bekerja maksimal dengan beban kerja yang lebih!!

Waw… ga usa berlama melihat teori-teori tentang kelebihannya. Disamping itu, banyak banget kekurangan yang dijelaskan tentang karakter itu, dan memang kekurangan itu saya rasakan adanya, antara lain merasa memiliki otoritas yang lebih, suka ber-argumen, rutinitas = membosankan, mengabaikan resiko yang potensial, KERAS KEPALA, sering berbicara tanpa berpikir (T____T), bukan pendengar yang baik, mengabaikan pendapat orang lain dalam membuat keputusan, frustasi bila melihat orang lain bergerak lambat!! *waw…. hampir semuanya benar T_______T, bahkan semuanya!!! dan kurang satu hal lagi sepertinya… yaitu suka pamer!!! :(*

Well, doakan si saya bisa terus memperbaiki semua sifat-sifatnya…. aamiin…

*btw, kalau mau cari tau tentang karakter Anda, googling aja, sudah banyak yang menulis tentang keempat karakter diatas :)*

Ada Blogger Baru Dari Aceh Nih… Huehue

Hehe, baru tahu ternyata adek saya juga punya blog! Tetapi juga belum begitu lama, hampir dua bulan umur blognya. Nah, buat teman-teman blogger semuanya. Ini dia blognya Muhammad Fathahillah Zuhri. Hm, tidak tau kenapa dia memilih blogspot. Haha, jadi inget zaman 3 tahun lalu main di blogspot.

Nah, di posting-an kali ini juga, saya nge-link dua buah copas-an dari posting-an dari blog kotakide :mrgreen:, ini dia :

My Ma (tulisan tentang ibu saya) dan My Pa (tulisan tentang ayah saya).

NB : biar pun cuma nulis dikit dan copas sana-sini, yang penting tetap rutin update blog ^^v.

My Pa – copas dari blog adek saya

Papaku tidak pernah berkata cinta pada anak-anaknya

Karena setiap pengorbanannya lebih berharga dari kata cinta dari semua bahasa

Ia tidak peduli tentang prestasi kerjanya

Karena yang terpenting baginya adalah anak-anaknya

Dulu ia selalu sibuk mengurus ayam-ayamnya dan peliharaan lainnya

Tapi anak-anak selalu lebih penting baginya

Dulu ia pura-pura marah karena kami membencinya merokok di depan kami

Padahal di dalam hati ia sumringah membesarkan anak-anak yang anti rokok

Ia hampir tidak pernah mengajariku membaca Al-Qur’an

Karena baginya kami hanya layak diajar oleh yang terbaik dibidangnya

Ia kerja hingga sore setiap harinya

Tapi ia sanggup terjaga tengah malam demi anak-anaknya yang sakit

Ia menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya

Tapi ia tidak pernah memaksakan kehendaknya

Ia tidak pernah membanggakan dirinya

Tapi ia amat senang membanggakan anak-anaknya

Ia selalu mengalah ketika bermain melawan anak-anaknya

Karena yang terpenting baginya menyenangkan hati anak-anaknya

Ia tidak pernah memikirkan akibat rokok untuk tubuhnya

Tapi ia masih berusaha berhenti merokok atas permintaan anak-anaknya

Ia hampir tidak pernah memakai hadiah penghargaan atas dedikasinya

Yang ada dipikirannya hanyalah ‘apakah anakku terlihat bagus memakainya’

Ia lelah bekerja bolak-balik Cepu-Lhokseumawe setiap bulan

Tapi ia tidak pernah mengeluh demi anak-anaknya

Uangnya hanya tersisa beberapa puluh ribu di tabungan

Karena ia menggunakannya demi anak-anaknya

Ia tidak memikirkan kesenangan dalam hidupnya

Yang penting anak-anaknya tidak hidup susah seperti dirinya

Ia sedih ketika anak-anaknya tinggal jauh darinya

Tapi ia mengizinkannya demi kebaikan anak-anaknya

Ia tak pernah menjadi sarjana

Tapi ia susah melihat anaknya berlama-lama dengan tugas akhirnya

Ia tak pernah hidup demi dirinya

Seperti ayahnya yang hidup demi dirinya dan saudara-saudaranya