Category Archives: motivasi

Benarkah Kita Sudah Hidup Sepanjang Umur Kita Saat Ini?

ImageHakikatnya dunia merupakan permainan dan senda gurau. Kuliah itu cuma permainan saja, ada yang lulus, ada yang tidak. Bisnis juga hanya permainan saja, kadang untung, kadang rugi, kadang ditipu terus bangkrut :mrgreen:. Kerja juga permainan, main-main bikin program, main-main rapat, main-main bikin laporan, pulang, besok masuk lagi untuk main-main lagi. Yah, namanya main-main, tidak ada tujuannya, cuma untuk senda gurau belaka, kadang-kadang malah melalaikan. Tiba-tiba sadar udah tua aja, badan sudah lemah, rambut sudah putih dan baru sadar bahwa selama ini belum ngapa-ngapain, selama ini cuma main-main di bisnis, atau di kantor saja…

Hidup didunia hanyalah diisi dengan saling berbangga di antara manusia, serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan. Walau sebenarnya yang dibangga-banggakan itu hanya titipan sementara, yang jelas-jelas bukan milik kita…

Kehidupan yang sebenarnya nanti di akhirat, apakah karena permainan dan senda gurau, saling berbangga, dan berlomba dalam harta kita akan mendapat azab yang pedih dari Allah ATAU mendapat keampunan serta keridhaan dari Allah…

Sebenarnya, orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia lainnya. Ada orang yang manfaatnya jauh melebihi panjang umurnya. Misalnya Umar bin Khattab yang hidup di masa lalu, 14 abad yang lalu, tetapi hingga sekarang masih dan terus dijadikan teladan, manfaatnya terasa hingga sekarang. Namun ada juga orang yang manfaatnya hanya lebih panjang beberapa bulan saja dari umurnya, kemudian dilupakan, tidak lagi bermanfaat…

Bahkan yang paling menyedihkan, ada orang yang masih hidup saja namun sudah tidak lagi bermanfaat. Coba ingat-ingat, kapan terakhir kali kita bermanfaat bagi orang lain. Adakah dalam minggu ini keluarga kita membutuhkan pertolongan kita? Adakah dalam minggu ini tetangga yang datang meminta pertolongan kita? Adakah dalam minggu ini orang yang tidak kita kenal membutuhkan pertolongan kita? Kalau tidak ada, maka mungkin manfaat kita jauh lebih singkat dari usia kita. Mungkin saat ini usia kita sudah 27 tahun, tapi hakikinya, kita baru hidup beberapa tahun saja :(.

Profesi dan Cita-cita

Karena sesuatu dan lain hal, si saya akhir-akhir ini sering memberikan dua pertanyaan kepada beberapa teman. Pertama, “eh, ntar profesi lu apaan?”. Dan kalau pertanyaan pertama itu dijawab dengan yakin dan disertai beberapa alasan lain, biasanya si saya lanjut kepertanyaan kedua, “nah, kalau cita-cita lu apaan?”. Sebagian besar, menjawab pertanyaan pertama dengan lancar, dan sedikit bingung menjawab pertanyaan kedua! Karena bagi mereka, apa bedanya profesi dengan cita-cita?
Nah, bagi si saya yang nilai UN bahasa Indonesianya pas-pasan, mengartikan profesi dan cita-cita sebagai dua hal yang berbeda. Profesi diartikan si saya sebagai sesuatu pekerjaan yang kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan memastikan keberlangsungan hidup. Sesederhana itu definisi profesi bagi saya, tidak kurang tidak lebih. Apa yang dilakukan si saya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? Ternyata dia melakukan beberapa usaha dan perdagangan, jadi sebagai wirausaha dan pedagangnlah profesinya, tidak kurang tidak lebih! Dan menjadi seorang wirausahawan, bukanlah cita-citanya! Karena baginya cita-cita adalah sesuatu pekerjaan yang kita lakukan dengan tujuan mengabdikan diri terhadap umat manusia dan dilakukan tanpa pamrih! Dan dalam kasus si saya, salah satu cita-citanya adalah menjadi Kepala Sekolah.
Nah, sekarang bagi kita yang sudah merasakan dunia pasca kampus (bukan berarti harus lulus dulu lho.. :p), pasti kita semua sudah memiliki profesi baru, yang sedang kita jalani. Sekarang, coba Anda renungi, apakah memang profesi yang sedang Anda jalankan itu adalah cita-cita Anda dahulu? Ingat kembali ketika dulu kita kecil, ketika kita masih percaya bahwa semua itu bisa dilakukan dan tidak ada yang tidak mungkin! Ketika kita melihat film kartun yang tokohnya bisa terbang, maka kita merasa yakin suatu saat nanti kita pasti bisa terbang! Semuanya bisa kita lakukan kalau besar nanti. Tetapi sayangnya, semakin kita dewasa banyak faktor-faktor eksternal yang kemudian membuat kita menciptakan batasan bagi diri kita sendiri, sehingga kita menyimpulkan kita tidak bisa begini, kita tidak bisa begitu, ini tidak boleh, itu tidak boleh, tidak mungkin hidup kalau menjadi begini, tidak mungkin hidup kalau menjadi begitu, dan lain sebagainya. Sehingga akhirnya kita pun membuat penyesuaian terhadap cita-cita kita. Bahkan tidak jarang, pada akhirnya, profesi yang tidak sengaja kita dapatkan kita asumsikan sebagai cita-cita yang dulu pernah kita impikan.

Nah, bagi kita sekarang yang sudah memiliki profesi, mungkin sudah saatnya kita menjadi bocah lagi dan mengejar kembali cita-cita kita! Saatnya kita kembali menjadi manusia yang meyakini tidak ada yang mustahil! Sayang banget lho, kalau ternyata seseorang yang harusnya bisa dahsyat kalau menjadi guru cuma terperangkap dibelakang meja kantor, seseorang yang ternyata bisa menjadi motivator hanya menjadi penghitung pajak di setiap akhir bulan, seseorang yang dianugrahi bakat menjadi pembalap, hanya nongkrongin server setiap harinya…
Hidup ini singkat, jadi jangan pernah mencoba menjalani kehidupan orang lain. Tidak ada kata terlambat dalam hidup yang singkat ini, tidak ada kata terlalu tua untuk sebuah perubahan dan cita-cita! Michelangelo masih menghasilkan karya2 besar usia 99 thaun, John Glenn mengangkasa kembali di usia 75 tahun, Gladstone mjd PM INggris di usia 83 tahun, Komodr Vanderbilt membangun hampir semua jalan keretanya di usia 70 tahun, karya besar Titian ditulis diusia 95 tahun, bahkan yg Last Supper di usia 99 tahun! Dan kita semua, saya yakin masih begitu muda untuk mengejar kembali cita-cita kita dan menghasilkan karya-karya besar. So, selamat berkarya! ^^